Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Belajar dari cerita Daud melawan Goliat

Mungkin sebagian dari kita sudah sangat familiar dengan cerita Daud melawan Goliat, cerita yang begitu melegenda & sangat menginspirasi banyak orang, hingga sekarang ini. Kali ini saya tertarik membahas cerita ini lebih detail, untuk sebelum nya mungkin ada banyak versi yang menceritakan tentang cerita ini. Saya akan membahas cerita Daud melawan Goliat dengan versi yang saya ketahui yaitu ketika Daud menang dengan melempar batu ke kepala Goliat. Bila kita melihat serta menelusuri masing masing karakter, bila berhadapan secara langsung sudah dipastikan Daud akan kalah dengan telak, sebagaimana di ceritakan Daud adalah seorang penggembala sebuah pekerjaan paling rendah kala itu. Sedangkan Goliat ? di ceritakan dia memiliki postur tubuh sangat besar, dapat memakai baju zirah di atas 100 pon atau sekitar 43Kg, itu baru baju belum lagi senjata yang dia pakai seperti lembing , tombak serta pedang. Bila beradu kekuatan, sudah bisa dipastikan Goliat lah yang menang. Tapi apakah ki

Curious ? Apa arti sebenarnya dari Curious itu ?

Tentunya kita semua tau dong apa itu Curious, tinggal googling beres deh. Tapi yang jadi masalah apa itu sebenarnya Curious ? apa kita pernah benar-benar mempraktekannya ? atau cukup sekedar tau artinya aja, supaya ketika di tanya oleh pembicara suatu seminar bisa jawab artinya ? 😂 Baiklah kali ini kita akan mengupas sedikit saja tentang Curious dan mengapa sangat menyenangkan dalam mempraktekannya. ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya orang yang mengaku dirinya jenius atau cerdas, smart dan lain sebagainya, biasanya (tapi tidak semua nya) malas untuk belajar lagi, apalagi mendengar pendapat atau saran dari orang lain yang dia anggap lebih (maaf)Bodoh. Akibatnya, kemampuan yang dia miliki tidak berkembang lagi. Sifat diatas sangat berlawanan dengan Curious, Curious itu seperti punya keingin-tahuan yang kuat seperti waktu kita kecil dulu, seperti Kenapa bisa hujan ? Kenapa ular ga punya kaki, dan seterusnya. Seru ga sih kalau ternyata banyak banget hal yang ga ki

24 Jam perhari, Kurang kah ?

Pernah bertanya itu pada diri sendiri ? mengapa 24 jam perhari rasanya kuraaang terus. atau bahkan malah kelebihan ? 😋😋😋 Kalau kita perhatikan lebih lagi mengapa waktu terasa kurang, malah sangat kurang. karena kalau kita perhatikan kita menghabiskan waktu hanya untuk diri kita sendiri, dalam pekerjaan misal nya pasti deh siapa yang ga pengen kerjaan nya kelar duluan, terus leha leha ngopi, sambil browsing-browsing. Jarang banget ada yang liatin juniornya di kiri atau kanan nya sambil nanya " Gimana kerjaan nya ? bisa ? " Waktu itu bernilai, bukan karena panjangnya tetapi karena kebaikan yang kita lakukan di dalamnya. Maka siapa pun dari kita yang menyibukan diri dengan pikiran dan tindakan yang membaikan kehidupan pribadi, keluarga, dan mereka yang kita layani, akan menjadi pribadi yang bernilai hidupnya Seperti itu lah yang disampaikan oleh pak Mario Teguh, terkadang kita lupa waktu yang Tuhan sediakan dalam hidup kita tidak akan berguna bila kita mengisinya de

Mengapa menunda-nunda itu menyenangkan bagi sebagian orang ?

Hai guys, kali ini kita akan membahas kenapa sih menunda-nunda itu menyenangkan ? Contohnya ketika kita kebagian tugas kelompok Kalkulus 2 atau mungkin menyiapkan laporan  Akhir sebagai presentasi Kerja Praktek. Sudah dekat dengan Deadline tapi kita malah asik main Mobile Legend, Dota atau Traveling kesana kemari mungkin. Dan tiba tiba saja tugas tugas tadi selesai dikerjakan oleh Partner kita. Menyenangkan bukan ? Well, untuk sementar memang menyenangkan, tapi untuk jangka panjang itu sangat tidak menyenangkan. karena saya sudah mengalami sendiri. Menurut pak Mario Teguh  Jalan terpendek menuju keberhasilan adalah melalui Hambatan. Itu sebabnya, mereka yang menghindari kesulitan atau yang menunda penyelesaian masalah, sebetulanya sedang menunda pencapain keberhasilan mereka sendiri Selama orang masih hidup, ia pasti akan mengalami banyak masalah bahkan datengnya masalah ga cuman sekali atau dua kali, tapi bertubi-tubi ! tanpa ampun ! dan kenyataannya banyak ya